Ctr Adsense Meningkat Berkat Templates Kompiflex Dari Kompiajaib
Terus, gimana caranya? Dan templates blogger yang mana?
Baiklah, aku akan bagikan pengalaman aku memakai templates premium dari mas Adhy Kompi Ajaib.
Perkenalan pertama aku dengan mas Adhy yaitu di grup Google+ Publisher Adsense Indonesia. Dari grup G+ ini aku berguru banyak, mulai dari kiat untuk diterima sebagai publisher Adsense hingga pada kiat teknis dunia pe-blogger-an.
Perkenalan pertama aku dengan dunia blogging sekitar tahun 2008. Namun pada ketika itu, aku belum paham betul apa itu blog, ngeblog, dan blogger.
Begitu pula dengan Google Adsense.
Yang aku tahu perihal Google Adsense ketika itu adalah, bagaimana kita sanggup menghasilkan uang dari Internet.
Intinya, pada ketika itu aku tahu, jikalau ingin menghasilkan uang dari Internet maka harus mempunyai Google Adsense.
Singkat cerita, aku mulai menciptakan blog (blogspot), yang tentu saja aku masih belum tahu bagaimana cara membeli domain TLD, teknis penyettingan, dan sebagainya.
Makara aku menentukan yang gratisan yakni blogspot dari Google sendiri.
Dari sana aku mendaftarkan blog aku ke Google Adsense biar sanggup diterima menjadi salah satu publishernya.
Namun, hingga tahun 2012 aku selalu ditolak.
Putus asa, aku berhenti ngeblog.
Karena kesibukan aku di dunia kerja, aku mulai melupakan dunia blogging.
Lalu kemudian, pada tahun 2017, aku berhasrat kembali untuk terjun ke dunia Blogging.
Saya kembali ke dunia blogging ketika ini bukan alasannya aku ingin diterima sebagai Publisher Google Adsense, atau bukan alasannya ingin menghasilkan uang dari Internet.
Saya kembali ke dunia blogging, murni alasannya aku ingin membantu masyarakat yang ingin mendapat keadilan di dunia peradilan Indonesia.
Iya, pekerjaan aku yaitu PNS.
Sebagai salah satu aparatur sipil negara di salah satu Pengadilan Negeri di Indonesia.
Blog yang aku buat memang aku dedikasikan untuk mereka yang ingin tahu lebih jauh perihal dunia peradilan, beracara di pengadilan dan sebagainya.
Singkat cerita, aku pun membeli domain TLD dengan nama awambicara (https://www.awambicara.id), dan aku membeli templates dari sora templates, yakni vipi templates blog.
Blog awambicara ini mulai online sekitar pertengahan bulan Februari 2017, dan didaftarkan ke Google Adsense serta diterima Google Adsense sekitar bulan Mei 2017.
Hampir satu tahun aku memakai templates vipi tersebut, dengan penghasilan Adsense dibulan pertama aku ngeblog hanya sekitar 12ribu rupiah.
Bulan berikutnya hanya 30ribu rupiah, kemudian pada bulan November 2017 sekitar 400rb rupiah dan bulan Desember 800rb rupiah.
Saat itu, PV blog aku sekitar 10ribu hingga 30ribu perbulan.
Dan CTR paling tinggi 2,06 persen.
Ketika itu, aku benar-benar tidak memahami apa itu CTR, CPC, RPM dan lain sebagainya yang menjadi istilah-istilah Google Adsense.
Dan aku kira aku tidak harus menjelaskan apa itu CTR di sini, alasannya aku yakin pembaca artikel khusus perihal bagaimana cara meningkatkan CTR Google Adsense ini sudah sangat memahami perihal apa itu CTR, CPC dan istilah-istilah lain di Google Adsense.
Jadi, aku hanya fokus pada bagaimana templates nya mas Adhy Suryadi dari Kompi Ajaib sanggup meningkatkan CTR Google Adsense saya.
Selanjutnya, aku mulai memahami, bahwa selain meningkatkan trafik blog atau pengunjung blog, meningkatkan Klik Rasio Adsense juga penting untuk meningkatkan penghasilan Google Adsense itu sendiri.
Untuk itu, di umur blog yang hampir satu tahun, aku berkeinginan untuk mengganti templates blog yang responsif, loadingnya cepat, dan tentu saja meningkatkan CTR Google Adsense.
Kemudian, aku memposting pertanyaan perihal templates yang anggun untuk blog, dan salah satu member memperkenalkan aku pada templates mas Adhy ini.
Akhirnya aku mencoba mencari tahu bagaimana bentuk dan tampilan dari templates tersebut.
Diberi nama oleh mas Adhy Suryadi dengan sebutan KompiFlexible.
Mungkin maksudnya, alasannya biar blog kita lebih flexible dalam penggunaannya, terutama dalam penyettingannya.
Sesuai namanya KompiFlex memang benar-benar sangat flexible.
Di deskripsinya sendiri mengatakan:
Sangat cocok untuk blog personal, mendukung postingan video Youtube dan otomatis akan mempunyai thumbnail video di homepage. Search box memakai Google Custom Search dengan Overlay untuk layout hasil pencarian dengan setting yang mudah. Mendukung tag table, pre, code di dalam postingan. Saya sudah mencoba di 3 browser, Chrome, Firefox, IE dan template berjalan sempurna.
Bagaimana Templates KompiFlex sanggup meningkatkan CTR Google Adsense saya?
Templates ini yaitu templates 1 kolom, dengan header, sidebar dan bottom bar.
Yang menciptakan aku menyukai templates ini adalah, khusus untuk sidebar dan bottom kafetaria nya apabila dilihat dari versi mobile tidak ditampilkan.
Sehingga, untuk kecepatan loadingnya, hanya 4 persen, dan nilai tersebut untuk templates blog non AMP cukup cepat.
Kelebihan lainnya adalah, related post di tengah artikel, yang dibentuk secara otomatis, dan di atasnya sanggup kita letakkan instruksi adsense, sehingga kita tidak perlu lagi untuk mengedit templates untuk menampilkan iklan di tengah postingan.
Sedangkan pecahan headernya, ada juga slot untuk iklan, dan hidangan dropdown.
Memiliki templates yang cukup kenceng terutama untuk blog non AMP sudah cukup memuaskan untuk saya, namun ternyata aku menemukan kelebihan lainnya.
KompiFlex ini didesain dengan 3 slot iklan didalam Artikel, 1 di header, 1 iklan ukuran baliho dibawah menu, penempatan iklan feed native di home, serta slot iklan di sidebar.
Untuk iklan di atas artikel, slot yang diberikan oleh KompiFlex yaitu iklan ukuran 338 x 280 atau 300 x 250.
Sedangkan untuk tengah artikel, diatas related post tengah artikel untuk iklan in-text article, dan bawah post untuk ukuran 300 x 250.
Memang penempatan iklan tersebut yaitu penempatan iklan standar yang biasa dipasang oleh para publisher adsense.
Pertanyaannya adalah, jikalau memang sama dengan yang lainnya, mengapa punya aku CTR sanggup tinggi?
Di sinilah letak kelebihan dan perbedaannya templates KompiFlex dari kompi ajaib.
Ada hal yang tidak sengaja aku temukan di templates KompiFlex-nya kompi ajaib. Yakni mengatur letak instruksi iklan di bawah tag heading pertama didalam artikel.
Maksudnya?
Jadi, sesudah aku menonton webinar Google Adsense tanggal 24 Mei 2018 "Resep Sukses Meningkatkan Pendapatan Adsense", aku memahami bahwa, Google lebih mengutamakan blog atau web yang memperhatikan pengalaman pengguna.
Yakni, pengalaman dan kenyamanan pengguna/ user.
Makara blog atau web yang lebih mengutamakan pengalaman pengguna, dalam hal ini kenyamanan pengguna ketika ia berselancar di situs web/ blog kita.
Di mana, pada ketika membuka konten situs web/blog kita, yang pertama kali disajikan kepada user yaitu "KONTEN" bukan iklan, dan apapun itu selain konten.
Makara yang dilihat pertama oleh pengguna dari membuka blog kita yaitu konten, bukan iklan.
Karena itu, aku mencoba untuk mengurangi jumlah iklan yang ada di pecahan atas konten atau sering disebut dengan "Above the Fold", yang mana menciptakan konten kita terdorong ke bawah, dan alhasil yang pertama muncul di perangkat user ketika membuka web/ blog yaitu iklan bukan konten.
Permasalahannya kini adalah, aku jadi tidak memakai slot iklan di header dan di bawah hidangan templates KompiFlex, dan itu sangat merugikan tentunya.
Untuk itu, aku tetap memakai salah satu dari slot iklan paling atas yakni di header atau di bawah hidangan untuk iklan ukuran baliho.
Dan untuk iklan di atas postingan, aku tiadakan/hapus.
Makara di pecahan atas, aku hanya memakai slot iklan Baliho dibawah menu.
Oh ya, alasannya templates blog KompiFlex ini mempunyai hidangan dropdown, apakah tidak melanggar pedoman dari Google Adsense?
TIDAK!
Karena, yang melanggar pedoman Google Adsense untuk iklan yang berada di bawah hidangan dropdown yaitu di versi mobile, sedangkan templates KompiFlex, jikalau hidangan di klik dalam versi mobile, maka iklan akan terdorong kebawah, bukan berada di baliknya, sehingga tidak melanggar kebijakan Google Adsense.
Selanjutnya, Apakah tidak sayang iklan di atas postingan dihapus?
Sayang memang, tapi jikalau aku paksakan untuk tetap memasang iklan di bawah postingan maka pengalaman pengguna diblog aku menjadi sangat buruk, alasannya semua konten terdorong oleh 2 slot iklan, yakni baliho di bawah hidangan dan iklan di atas postingan.
Makara bagaimana aku mengakalinya?
Akhirnya sebelum aku menghapus slot iklan di atas postingan, aku mencoba-coba untuk menambahkan 1 unit iklan lagi yang berada di tengah postingan/artikel.
Makara kini didalam artikel ada 4 slot iklan, bukan 3 lagi.
Dan sesudah aku berhasil menempatkan 1 slot iklan tengah postingan, yakni berada di atas slot iklan tengah artikel diatas related post, instruksi iklan di atas postingan aku hapus.
Di sinilah aku secara tidak sengaja menemukan "keajaiban" dari templates KompiFlex.
Slot iklan di tengah artikel gres yang aku buat ternyata berada tepat di bawah tag H2 (Heading) pertama di dalam artikel.
Sehingga, dengan cukup menciptakan dan menempatkan tag heading pertama di bagian-bagian atau di alinea tertentu di dalam artikel, slot iklan otomatis berada di bawahnya.
Saya menyerupai menemukan tambang emas..Saya yakin dengan ini aku sanggup menempatkan iklan di pecahan tengah artikel pertama sesuka hati saya.
Jadi, biar pengalaman pengguna tetap menjadi perhatian saya, dan konten tetap menjadi yang pertama muncul jikalau dibuka user, iklan pertama di dalam artikel aku letakkan di alinea pertama atau kedua artikel.
Sehingga, yang dilihat user pertama kali yaitu iklan (baliho), judul konten, dan isi konten (alinea pertama atau kedua), kemudian iklan lagi, sesudah itu konten, lanjut iklan di tengah artikel pas di atas related post, selanjutnya konten dan ditutup oleh iklan kembali.
Keuntungannya, iklan yang aku tempatkan tidak mengganggu kenyamanan pengguna ketika berselancar di blog saya.
Dan laba lainnya CTR aku melesat tajam.
Dari hasil eksperimen ini, aku banyak mendapat pelajaran.
Dan apa yang dikatakan Google itu memang benar adanya, alasannya user menunju blog kita bukan alasannya ingin mengklik iklan, namun alasannya tertarik untuk membaca artikel kita.
Alinea pertama biasanya hanya berisi kata-kata pembuka yang.., sanggup dikatakan kalimat pengantarlah..dan kalimat pembuka atau pengantar ini biasanya dengan cepat ditinggalkan user, mereka buru-buru menuju isi atau inti dari artikel, yang biasanya terletak di tengah atau final artikel.
Jadi, ketika mereka telah membaca isi atau inti dari artikel, dan memahaminya, gres kemudian mereka tertarik dengan hal yang lainnya, sanggup konten atau artikel kita yang lain, sanggup juga tertarik dengan iklan yang ditampilkan.
Artinya, kita memperlihatkan keleluasaan kepada user untuk menentukan membaca artikel terlebih dahulu tanpa terganggu dengan iklan (yang biasanya untuk pertama dibaca sekilas kemudian diabaikan), gres kemudian membiarkan mereka untuk menentukan berselancar di situs web/blog kita.
Jika tertarik dengan sebuah artikel dari sebuah situs web/blog, dengan membaca judulnya maka ketika ia membaca kalimat pembuka (alinea pertama) yang sebut saja bertele-tele, atau belum kepada inti dari artikel itu sendiri, maka ia akan mengabaikannya dan menggeser artikel hingga ke tengah/bawah hingga ia menemukan inti dari artikel tersebut.
Pada waktu itu, yang ia baca hanyalah sekilas-sekilas, baik itu konten, maupun iklan.
Setelah ia mulai membaca dengan teliti isi dan intin dari konten gres kemudian di tertarik dengan hal lainnya.
Contoh:
Saat aku menciptakan artikel perihal "Contoh Soal Psikotes Masuk Kerja", dalam kategori berguru perihal Psikotes dalam blog saya, maka yang dilihat user bukanlah pengantar dari artikel tersebut, namun apa saja tips yang akan aku berikan, rujukan soal, kunci tanggapan dan pembahasannya.
Ketika mereka selesai membaca, maka kemudian mereka akan tertarik dengan artikel aku yang lainnya yang masih bekerjasama dengan artikel tersebut.
Dan jikalau iklan yang ditampilkan sesuai atau relevan dengan yang mereka cari, maka mereka gres akan mengklik iklan yang ada, yang sebelumnya hanya mereka lihat sekilas.
Karena itu, untuk iklan di header yakni di bawah hidangan dropdown, atau iklan di bawah tag H2 (heading) aku biasanya menempatkan unit iklan tautan, alasannya lebih menarik user untuk mengkliknya.
Sebab, unik iklan tautan biasanya isinya sesuai atau relevan dengan artikel yang user buka dan baca.
Selanjutnya, semenjak aku memakai templates KompiFlex dari Kompi Ajaibnya mas Adhy Suryadi, klik rasio iklan aku (CTR) nya meningkat, yakni berkisar antara 3 sd 6 persen, setiap harinya.
Itulah tadi pengalaman aku perihal bagaimana aku meningkatkan CTR Google Adsense dengan Templates KompiFlex dari KompiAjaib.
Baiklah, aku akan bagikan pengalaman aku memakai templates premium dari mas Adhy Kompi Ajaib.
Perkenalan pertama aku dengan mas Adhy yaitu di grup Google+ Publisher Adsense Indonesia. Dari grup G+ ini aku berguru banyak, mulai dari kiat untuk diterima sebagai publisher Adsense hingga pada kiat teknis dunia pe-blogger-an.
Perkenalan pertama aku dengan dunia blogging sekitar tahun 2008. Namun pada ketika itu, aku belum paham betul apa itu blog, ngeblog, dan blogger.
Begitu pula dengan Google Adsense.
Yang aku tahu perihal Google Adsense ketika itu adalah, bagaimana kita sanggup menghasilkan uang dari Internet.
Intinya, pada ketika itu aku tahu, jikalau ingin menghasilkan uang dari Internet maka harus mempunyai Google Adsense.
Singkat cerita, aku mulai menciptakan blog (blogspot), yang tentu saja aku masih belum tahu bagaimana cara membeli domain TLD, teknis penyettingan, dan sebagainya.
Makara aku menentukan yang gratisan yakni blogspot dari Google sendiri.
Dari sana aku mendaftarkan blog aku ke Google Adsense biar sanggup diterima menjadi salah satu publishernya.
Namun, hingga tahun 2012 aku selalu ditolak.
Putus asa, aku berhenti ngeblog.
Karena kesibukan aku di dunia kerja, aku mulai melupakan dunia blogging.
Lalu kemudian, pada tahun 2017, aku berhasrat kembali untuk terjun ke dunia Blogging.
Saya kembali ke dunia blogging ketika ini bukan alasannya aku ingin diterima sebagai Publisher Google Adsense, atau bukan alasannya ingin menghasilkan uang dari Internet.
Saya kembali ke dunia blogging, murni alasannya aku ingin membantu masyarakat yang ingin mendapat keadilan di dunia peradilan Indonesia.
Iya, pekerjaan aku yaitu PNS.
Sebagai salah satu aparatur sipil negara di salah satu Pengadilan Negeri di Indonesia.
Blog yang aku buat memang aku dedikasikan untuk mereka yang ingin tahu lebih jauh perihal dunia peradilan, beracara di pengadilan dan sebagainya.
Singkat cerita, aku pun membeli domain TLD dengan nama awambicara (https://www.awambicara.id), dan aku membeli templates dari sora templates, yakni vipi templates blog.
Blog awambicara ini mulai online sekitar pertengahan bulan Februari 2017, dan didaftarkan ke Google Adsense serta diterima Google Adsense sekitar bulan Mei 2017.
Hampir satu tahun aku memakai templates vipi tersebut, dengan penghasilan Adsense dibulan pertama aku ngeblog hanya sekitar 12ribu rupiah.
Bulan berikutnya hanya 30ribu rupiah, kemudian pada bulan November 2017 sekitar 400rb rupiah dan bulan Desember 800rb rupiah.
Saat itu, PV blog aku sekitar 10ribu hingga 30ribu perbulan.
Dan CTR paling tinggi 2,06 persen.
Ketika itu, aku benar-benar tidak memahami apa itu CTR, CPC, RPM dan lain sebagainya yang menjadi istilah-istilah Google Adsense.
Dan aku kira aku tidak harus menjelaskan apa itu CTR di sini, alasannya aku yakin pembaca artikel khusus perihal bagaimana cara meningkatkan CTR Google Adsense ini sudah sangat memahami perihal apa itu CTR, CPC dan istilah-istilah lain di Google Adsense.
Jadi, aku hanya fokus pada bagaimana templates nya mas Adhy Suryadi dari Kompi Ajaib sanggup meningkatkan CTR Google Adsense saya.
Selanjutnya, aku mulai memahami, bahwa selain meningkatkan trafik blog atau pengunjung blog, meningkatkan Klik Rasio Adsense juga penting untuk meningkatkan penghasilan Google Adsense itu sendiri.
Untuk itu, di umur blog yang hampir satu tahun, aku berkeinginan untuk mengganti templates blog yang responsif, loadingnya cepat, dan tentu saja meningkatkan CTR Google Adsense.
Kemudian, aku memposting pertanyaan perihal templates yang anggun untuk blog, dan salah satu member memperkenalkan aku pada templates mas Adhy ini.
Akhirnya aku mencoba mencari tahu bagaimana bentuk dan tampilan dari templates tersebut.
Diberi nama oleh mas Adhy Suryadi dengan sebutan KompiFlexible.
Mungkin maksudnya, alasannya biar blog kita lebih flexible dalam penggunaannya, terutama dalam penyettingannya.
Sesuai namanya KompiFlex memang benar-benar sangat flexible.
Di deskripsinya sendiri mengatakan:
Sangat cocok untuk blog personal, mendukung postingan video Youtube dan otomatis akan mempunyai thumbnail video di homepage. Search box memakai Google Custom Search dengan Overlay untuk layout hasil pencarian dengan setting yang mudah. Mendukung tag table, pre, code di dalam postingan. Saya sudah mencoba di 3 browser, Chrome, Firefox, IE dan template berjalan sempurna.
Bagaimana Templates KompiFlex sanggup meningkatkan CTR Google Adsense saya?
Templates ini yaitu templates 1 kolom, dengan header, sidebar dan bottom bar.
Yang menciptakan aku menyukai templates ini adalah, khusus untuk sidebar dan bottom kafetaria nya apabila dilihat dari versi mobile tidak ditampilkan.
Sehingga, untuk kecepatan loadingnya, hanya 4 persen, dan nilai tersebut untuk templates blog non AMP cukup cepat.
Kelebihan lainnya adalah, related post di tengah artikel, yang dibentuk secara otomatis, dan di atasnya sanggup kita letakkan instruksi adsense, sehingga kita tidak perlu lagi untuk mengedit templates untuk menampilkan iklan di tengah postingan.
Sedangkan pecahan headernya, ada juga slot untuk iklan, dan hidangan dropdown.
Memiliki templates yang cukup kenceng terutama untuk blog non AMP sudah cukup memuaskan untuk saya, namun ternyata aku menemukan kelebihan lainnya.
KompiFlex ini didesain dengan 3 slot iklan didalam Artikel, 1 di header, 1 iklan ukuran baliho dibawah menu, penempatan iklan feed native di home, serta slot iklan di sidebar.
Untuk iklan di atas artikel, slot yang diberikan oleh KompiFlex yaitu iklan ukuran 338 x 280 atau 300 x 250.
Sedangkan untuk tengah artikel, diatas related post tengah artikel untuk iklan in-text article, dan bawah post untuk ukuran 300 x 250.
Memang penempatan iklan tersebut yaitu penempatan iklan standar yang biasa dipasang oleh para publisher adsense.
Pertanyaannya adalah, jikalau memang sama dengan yang lainnya, mengapa punya aku CTR sanggup tinggi?
Di sinilah letak kelebihan dan perbedaannya templates KompiFlex dari kompi ajaib.
Ada hal yang tidak sengaja aku temukan di templates KompiFlex-nya kompi ajaib. Yakni mengatur letak instruksi iklan di bawah tag heading pertama didalam artikel.
Maksudnya?
Jadi, sesudah aku menonton webinar Google Adsense tanggal 24 Mei 2018 "Resep Sukses Meningkatkan Pendapatan Adsense", aku memahami bahwa, Google lebih mengutamakan blog atau web yang memperhatikan pengalaman pengguna.
Yakni, pengalaman dan kenyamanan pengguna/ user.
Makara blog atau web yang lebih mengutamakan pengalaman pengguna, dalam hal ini kenyamanan pengguna ketika ia berselancar di situs web/ blog kita.
Di mana, pada ketika membuka konten situs web/blog kita, yang pertama kali disajikan kepada user yaitu "KONTEN" bukan iklan, dan apapun itu selain konten.
Makara yang dilihat pertama oleh pengguna dari membuka blog kita yaitu konten, bukan iklan.
Karena itu, aku mencoba untuk mengurangi jumlah iklan yang ada di pecahan atas konten atau sering disebut dengan "Above the Fold", yang mana menciptakan konten kita terdorong ke bawah, dan alhasil yang pertama muncul di perangkat user ketika membuka web/ blog yaitu iklan bukan konten.
Permasalahannya kini adalah, aku jadi tidak memakai slot iklan di header dan di bawah hidangan templates KompiFlex, dan itu sangat merugikan tentunya.
Untuk itu, aku tetap memakai salah satu dari slot iklan paling atas yakni di header atau di bawah hidangan untuk iklan ukuran baliho.
Dan untuk iklan di atas postingan, aku tiadakan/hapus.
Makara di pecahan atas, aku hanya memakai slot iklan Baliho dibawah menu.
Oh ya, alasannya templates blog KompiFlex ini mempunyai hidangan dropdown, apakah tidak melanggar pedoman dari Google Adsense?
TIDAK!
Karena, yang melanggar pedoman Google Adsense untuk iklan yang berada di bawah hidangan dropdown yaitu di versi mobile, sedangkan templates KompiFlex, jikalau hidangan di klik dalam versi mobile, maka iklan akan terdorong kebawah, bukan berada di baliknya, sehingga tidak melanggar kebijakan Google Adsense.
Selanjutnya, Apakah tidak sayang iklan di atas postingan dihapus?
Sayang memang, tapi jikalau aku paksakan untuk tetap memasang iklan di bawah postingan maka pengalaman pengguna diblog aku menjadi sangat buruk, alasannya semua konten terdorong oleh 2 slot iklan, yakni baliho di bawah hidangan dan iklan di atas postingan.
Makara bagaimana aku mengakalinya?
Akhirnya sebelum aku menghapus slot iklan di atas postingan, aku mencoba-coba untuk menambahkan 1 unit iklan lagi yang berada di tengah postingan/artikel.
Makara kini didalam artikel ada 4 slot iklan, bukan 3 lagi.
Dan sesudah aku berhasil menempatkan 1 slot iklan tengah postingan, yakni berada di atas slot iklan tengah artikel diatas related post, instruksi iklan di atas postingan aku hapus.
Di sinilah aku secara tidak sengaja menemukan "keajaiban" dari templates KompiFlex.
Slot iklan di tengah artikel gres yang aku buat ternyata berada tepat di bawah tag H2 (Heading) pertama di dalam artikel.
Sehingga, dengan cukup menciptakan dan menempatkan tag heading pertama di bagian-bagian atau di alinea tertentu di dalam artikel, slot iklan otomatis berada di bawahnya.
Saya menyerupai menemukan tambang emas..Saya yakin dengan ini aku sanggup menempatkan iklan di pecahan tengah artikel pertama sesuka hati saya.
Jadi, biar pengalaman pengguna tetap menjadi perhatian saya, dan konten tetap menjadi yang pertama muncul jikalau dibuka user, iklan pertama di dalam artikel aku letakkan di alinea pertama atau kedua artikel.
Sehingga, yang dilihat user pertama kali yaitu iklan (baliho), judul konten, dan isi konten (alinea pertama atau kedua), kemudian iklan lagi, sesudah itu konten, lanjut iklan di tengah artikel pas di atas related post, selanjutnya konten dan ditutup oleh iklan kembali.
Keuntungannya, iklan yang aku tempatkan tidak mengganggu kenyamanan pengguna ketika berselancar di blog saya.
Dan laba lainnya CTR aku melesat tajam.
Dari hasil eksperimen ini, aku banyak mendapat pelajaran.
1. Google Selalu Menyarankan untuk mengutamakan Pengalaman Pengguna
Google, dengan segudang pengalamannya, selalu menyatakan kepada blogger untuk lebih mengutamakan pengalaman penggunanya. Yakni terutama ketika pertama situs web/blog dibuka user (above the fold) maka yang harus terlihat yaitu konten, bukan iklan.Dan apa yang dikatakan Google itu memang benar adanya, alasannya user menunju blog kita bukan alasannya ingin mengklik iklan, namun alasannya tertarik untuk membaca artikel kita.
2. Kebiasaan Blogger
Jika Anda seorang blogger, tentu paham betul teknik penulisan yang mengundang pembaca, yakni perihal judul yang clickbait, atau alinea pertama yang mengungkapkan garis besar isi artikel, tapi belum pada penjelasannya.Alinea pertama biasanya hanya berisi kata-kata pembuka yang.., sanggup dikatakan kalimat pengantarlah..dan kalimat pembuka atau pengantar ini biasanya dengan cepat ditinggalkan user, mereka buru-buru menuju isi atau inti dari artikel, yang biasanya terletak di tengah atau final artikel.
Jadi, ketika mereka telah membaca isi atau inti dari artikel, dan memahaminya, gres kemudian mereka tertarik dengan hal yang lainnya, sanggup konten atau artikel kita yang lain, sanggup juga tertarik dengan iklan yang ditampilkan.
Artinya, kita memperlihatkan keleluasaan kepada user untuk menentukan membaca artikel terlebih dahulu tanpa terganggu dengan iklan (yang biasanya untuk pertama dibaca sekilas kemudian diabaikan), gres kemudian membiarkan mereka untuk menentukan berselancar di situs web/blog kita.
3. Kebiasaan User
User atau pengguna, terutama pengguna dari Indonesia kebanyakan yaitu orang yang tidak sabaran (termasuk saya).Jika tertarik dengan sebuah artikel dari sebuah situs web/blog, dengan membaca judulnya maka ketika ia membaca kalimat pembuka (alinea pertama) yang sebut saja bertele-tele, atau belum kepada inti dari artikel itu sendiri, maka ia akan mengabaikannya dan menggeser artikel hingga ke tengah/bawah hingga ia menemukan inti dari artikel tersebut.
Pada waktu itu, yang ia baca hanyalah sekilas-sekilas, baik itu konten, maupun iklan.
Setelah ia mulai membaca dengan teliti isi dan intin dari konten gres kemudian di tertarik dengan hal lainnya.
Contoh:
Saat aku menciptakan artikel perihal "Contoh Soal Psikotes Masuk Kerja", dalam kategori berguru perihal Psikotes dalam blog saya, maka yang dilihat user bukanlah pengantar dari artikel tersebut, namun apa saja tips yang akan aku berikan, rujukan soal, kunci tanggapan dan pembahasannya.
Dan jikalau iklan yang ditampilkan sesuai atau relevan dengan yang mereka cari, maka mereka gres akan mengklik iklan yang ada, yang sebelumnya hanya mereka lihat sekilas.
Karena itu, untuk iklan di header yakni di bawah hidangan dropdown, atau iklan di bawah tag H2 (heading) aku biasanya menempatkan unit iklan tautan, alasannya lebih menarik user untuk mengkliknya.
Sebab, unik iklan tautan biasanya isinya sesuai atau relevan dengan artikel yang user buka dan baca.
Selanjutnya, semenjak aku memakai templates KompiFlex dari Kompi Ajaibnya mas Adhy Suryadi, klik rasio iklan aku (CTR) nya meningkat, yakni berkisar antara 3 sd 6 persen, setiap harinya.
Itulah tadi pengalaman aku perihal bagaimana aku meningkatkan CTR Google Adsense dengan Templates KompiFlex dari KompiAjaib.